Langsung ke konten utama

THE UGLY TRUTH

Ket. Gambar : Artinya Kenyataan terburuk

Masih ingat plesetan ini? “rule #1 the boss is always right, rule #2 If the boss is wrong, see rule #1”? 
Kita semua menyikapinya sambil tersenyum paham, karena mungkin juga mengkaitkan dengan pengalaman kita sendiri dalam berinteraksi dengan mereka yang berada dalam posisi berkuasa. Melihat hal ini, kita bisa mengingat dongeng HC Andersen mengenai Raja Telanjang. Konon, raja ini gila penampilan, selalu merasa bahwa pakaiannyalah yang terbaik. Sampai ia menyelenggarakan sayembara untuk mendapatkan baju raja yang terbaik. Datanglah sekelompok penipu yang mengaku akan membuat baju yang tiada duanya di dunia ini. Raja tertarik dan memberi ruang khusus yang diperlukan para penipu yang mengaku tukang jahit ini.

Dari waktu ke waktu Raja menginspeksi dan melihat kegiatan para ahli jahit itu, tetapi tak kunjung melihat bajunya, padahal emas dan perak telah diberikan kepada mereka yang katanya akan dibuat sebagai bahan pembuat baju. Ketika ia bertanya, para ahli itu mengatakan, “Bagaimana mungkin anda tidak melihatnya? Ini baju terindah yang sedang kami jahit. Hanya orang yang cerdaslah yang bisa melihat baju ini”. Takut dianggap bodoh, Raja mengangguk-angguk dan kemudian menginstruksikan para menteri bergantian melakukan inspeksi. Tidak ada yang ingin dianggap bodoh sehingga semua menteri juga memuji-muji baju tersebut. 

Ketika baju siap, raja mulai memakainya dan berjalan ke publik. Berita mengenai kehebatan baju tersebut sudah tersebar sehingga semua orang bertepuk tangan kagum melihat keindahannya. Sampai, seorang anak kecil mengatakan dengan polos, ”Kok raja telanjang?” Bagaimanapun diberitahu bahwa itu adalah baju yang sangat khusus, kepolosan anak kecil itu tetap saja bersikeras bahwa raja telanjang. Sampai akhirnya ada yang berani mendukung komentar si anak kecil tersebut, barulah banyak orang mulai berani tertawa dan mengakui kebenarannya. Alangkah beratnya mengusung kebenaran! Apalagi bila beresiko terhadap diri kita sendiri, baik itu jabatan, citra diri maupun status sosial. Tidak jarang kita melihat sebuah presentasi yang membuka borok malahan dipertanyakan kebenarannya oleh penguasa organisasi yang merasa terpojok sampai-sampai presentasi tersebut seolah terasa salah. Beginilah cara tertutupnya kebenaran di suatu organisasi, pendapat serta yang berani berpendapatlah yang kemudian jadi dominan. Adu pendapat, bahkan pemutar balikkan kenyataan, menyebabkan kita benar-benar bingung dan akhirnya sulit memegang kebenaran.

Bangga berdiri di atas kebenaran 

Kebenaran memang pahit. Bisa jadi seperti menepuk air di dulang dan terpercik muka sendiri yang membuat rasa tidak enak dan meresahkan. Oleh karena itu, tidak mengherankan, semakin menjamurnya gejala pura-pura tidak melihat yang pada akhirnya menyebabkan, baik si pemberi informasi serta khalayak lain dalam organisasi frustrasi dan mengambil jarak dari kenyataan. Bahkan kita juga tahu istilah “kill the messenger”, yaitu yang menguakkan fakta, malah dikeroyok ramai-ramai. 

Ketika ada yang mengungkapkan kasus kecurangan, alih-alih melalukan investigasi kasus, malah kredibilitas pengungkap yang diobrak abrik. Banyak orang yang menghindari untuk menjadi whistle blower karena risiko pribadi yang besar. Pemimpin bisa juga menyalahgunakan kekuasaannya untuk melakukan pembelaan diri terhadap kenyataan. Bahkan dalam film A Few Good Men sang kolonel berkata kesal, "The truth – you can’t handle the truth", ketika dirasakan gejala aneh dan menyebalkan, di mana atasan hanya ingin mendengar laporan yang baik-baik saja.

Kita semua tahu bahwa tanpa rasa percaya yang dilandasi kebenaran, tidak ada perusahaan, lembaga, ataupun kabinet negara yang bisa berkinerja baik. Ini adalah tantangan kita semua, mulai dari atas sampai bawah untuk kembali ke hal yang hakiki, yaitu fakta dan kebenaran. Walaupun benar setiap manusia memiliki hasrat yang sering didasari pleasure principle sementara realitas biasanya keras, kita tetap perlu menjadi orang-orang yang tangguh dalam menghadapi kenyataan. 
Kita tidak bisa membangun bangsa dengan kuping tipis ataupun kulit badak. Tidak ada pilihan selain mengacu pada kebenaran. "Window dressing" dan beragam cara memperbaiki kemasan untuk menjadikan kebenaran lebih cantik dari sebenarnya tidak akan membawa kebaikan. Kita tidak akan pernah bisa menutupi aib, kekurangan, apalagi kecurangan untuk waktu yang lama.

Hai, generasi muda, teriakkan nalarmu!

Banyak orang menuduh Generasi Milenial sebagai mahluk Tuhan yang sudah tidak peduli sekitar, lebih mementingkan gadget daripada peduli pada sesama. Namun, kritik semata tidak akan membawa perubahan. Tanggung jawab kita semualah menggugah generasi muda untuk percaya pada kebenaran. Kalau perlu gunakan media-media komunikasi mereka untuk mengajak para anak muda menjaga sistem command & control, menjadikan mereka generasi kritis dan bertanggung jawab. 
Kita butuh angkatan muda yang adaptif dan tidak gentar membuka kebenaran. Tidak boleh mereka atau kita sebagai generasi muda terpengaruh dengan samarnya fakta dan data, apalagi kalau mental menjadi cacat karena rasa takut pada otoritas. 
"The truth will set you free, but first it will piss you off" ( Gloria Steinem).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JUMUD DALAM PANDANGAN SYEKH MUHAMMAD ABDUH

Ket. Gambar : Syekh Muhammad Abduh Penulis : MUHAMMAD NAJIB INSTRUKTUR HMI CABANG MEDAN Mungkin dari sekian banyak pandangan, analisa dan perspektif dari para pakar terkemuka mengenai kata jumud dapat sangat banyak kita temui. Namun, penulis di sini ingin sekali mengupas kata jumud dari pakar Fiqih tersohor yang namanya ialah “Muhammad Abduh”. Nama yang kerap kali penulis jumpai dalam karya Prof. Dr. Qurais Shihab terrnyata menyimpan sejuta ilmu. Khususnya dalam pengertian jumud. Sebelumnya, penulis ingin uraikan arti jumud dalam kamus bahasa Arab. Kata jumud ini bentuk masdar dari kata Jamada-Yaj’mudu -Jamdan/Jumudan, yang memiliki arti “beku”. Dalam pengertian ini, kata jumud selalu aja beridentik dengan sesuatu yang mulanya cair lalu membeku. Semisal “Es”. Dalam Kamus Al-Azhar, hal 72 dikatakan bahwa pembekuan air menjadi Es dinamai “Jamadun/Jamdun”. Sehingga, bisa dikatakan bahwa yang dimaksud dengan kata jumud adalah keadaan yang awalnya mengalir layaknya air menjad...

MENIKMATI NDP HMI

Ket. Gambar : Menikmati Kopi NDP Penulis : Muhammad Najib (Instruktur HMI Cabang Medan) Sejarah NDP menurut Prof. Dr. H. Agussalim Sitompul : [Muqaddimah : Perkembangan sosio historis menunjukkan, selain Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HMI sejak tahun 1947 hingga tahun 2010, HMI telah memiliki 10 naskah atau dokumen sebagai ideologi atau doktrin perjuangan HMI (Baca Sejarah Perjuangan HMI jika ingin mengetahui uraiannya). Sepuluh doktrin perjuangan HMI tersebut lazim disebut sebagai ideologi HMI. Seperti ditulis A. Dahlan Ranuwihardjo, ideologi adalah "seperangkat ajaran-ajaran tertentu atau gagasan-gagasan berdasarkan suatu pandangan hidup untuk mengatur kehidupan negara/masyarakat didalam segi-seginya serta yang disusun didalam sebuah sistem berikut aturan-aturan operasionalnya."] Berarti dengan keterangan diatas, Islam bukanlah ideologi, seperti halnya ideologi Pancasila, sosialis, komunis, kapitalis, dan lain-lain. Islam adalah wahyu dari Allah swt. Seda...

PEMIMPIN ITU TERBENTUK, BUKAN TERLAHIR?

Ket. Gambar : Gambar Ilustrasi Seorang Pemimpin  Penulis : Muhammad Najib (Mahasiswa) Pemimpin adalah salah satu warisan dari Tuhan atau sekaligus Wakil Tuhan dimuka Bumi, tidak banyak dari kita yang paham dan sadar bahwa pemimpin adalah seseorang yang menaungi banyak orang, atau dengan kata lainnya ia merupakan representatif dari orang-orang yang dipimpinnya dan tak jarang orang-orang yang dipimpinnya itu menjadikan dirinya sebagai uswah (contoh atau teladan). Berbicara pemimpin berarti kita sedang membahas 3 unsur penting, Pertama , invidu yang berarti membicarakan orang, sampai turunan-turunan lainnya. Kedua , waktu atau pengalaman hidupnya  yang menjadikan ia sebagai pemimpin. Ketiga , adalah Pengetahuan (knowledge) yang membuat ia terampil dan berwatak sebagai pemimpin. Namun sebelum jauh membahas Pemimpin, saya ingin mengajak pembaca budimana bertukar fikiran benarkah Pemimpin itu terbentuk dan Bukan terlahir? Menurut sudut pandang saya secara pribadi menge...