Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label SOSIAL BUDAYA

TERBAKARNYA PUSAT LITERASI TERBESAR ISLAM

                                       ILUSTRASI GAMBAR Masa bani Umayyah merupakan masa ekspansi daerah kekuasaan, sedangkan masa bani Abbasiyah adalah masa pembentukan kebudayaan dan peradaban Islam, di masa bani Abbasiyah inilah perhatian terhadap ilmu pengetahuan atau literasi dan filsafat yunani memuncak, terutama di masa pemerintahan Harun Ar-rasyid yang merupakan masa keemasan kota Baghdad. Dari kota inilah lahir sinar kebudayaan dan peradaban Islam ke seluruh dunia. Prestisi politik, supremasi hukum dan kedaulatan ekonomi, serta aktivitas intelektual merupakan keistimewaan kota ini. Karena buku-buku ilmu pengetahuan atau literasi dan filsafat didatangkan dari Byzantium dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab yang mana proses penerjemahan ini berlangsung kira-kira satu abad. Namun, siapa sangka kota yang melahirkan para cendekia, penerjemah-penerjemah handal dan yang merupakan pencetus pertama kali peradaban islam, juga merupakan kota yang pertama kali pula menghan

PELEMAHAN KONSEP HAM DI INDONESIA

Presented By : Muhammad Najib                       Dari Natural Rights ke Positif Rights Perkembangan konsep hak asasi manusia ditelusuri secara historis berawal dari dunia Barat dimulai dari abad XVII sampai dengan abad XX. Pada abad XVII, hak asasi manusia berasal dari hak kodrat (natural rights) yang mengalir dari hukum kodrat (natural law). Dua hak yang sangat ditonjolkan adalah kebebasan politik (political freedom) dan hak untuk ada (rights to be). Hal ini dipengaruhi keadaan masa sebelumnya dalam kehidupan bernegara yang absolut. Pada abad XVIII, hak kodrat dirasionalkan melalui konsep kontrak sosial dan membuat hak tersebut menjadi sekular, rasional, universal, individual demokratik dan radikal. Dua hak yang sangat ditonjolkan adalah kebebasan sipil (civil libertis) dan hak untuk memiliki (rights to have). Pada abad XIX masuk pemikiran sosialisme yang lebih memberikan penekanan pada masyarakat (society). Pada masa ini lahir fungsi sosial dan hak-hak individu. Dua ha

Bolehkah Kaum Muda Berpolitik?

Presented by : Muhammad Najib Keterlibatan kaum muda berpolitik biasanya dipandang sebelah mata. Kaum tua menilai pemuda belum banyak pengalaman, belum mapan secara ilmu serta ekonomi dan masih dalam pencarian jati diri sehingga labil. Pandangan sebelah mata ini menyertakan gambaran politik yang amat kompleks, tak jelas, bahkan cenderung buruk dan kejam sehingga pemuda tak akan mampu aktif berpolitik. Kesimpulannya, selama ini pemuda hanya dijadikan objek pendulang suara kaum tua di kontestasi pemilu. Partisipasi pemilih pemuda tak berdampak pengabulan aspirasi muda oleh pemerintahan terpilih. Pendidikan tinggi semakin mahal akan tetapi kurang kualitasnya. Ruang publik terbuka namun kebebasan berekspresi semakin sempit. Tetapi pemuda di setiap pemilu tetap memilih tanpa ruang partisipasi pencalonan dan keterpilihan berarti. 1. Belajar dari Feminisme  Pemuda bisa belajar dari gerakan perempuan. Afirmasi perempuan di pemilu ada dan cukup berhasil diterapkan beserta kema

TUHAN SANG POLITISI TERMULIA

Momentum Politik paling suci di Kongres Sumpah Pemuda Indonesia Penulis : Muhammad Najib  Barangkali, tak banyak dari kita yang berpikir kalau Tuhan itu politisi. Padahal, jika kita cermati, Tuhan memang adalah politisi! Beliaulah politisi paling pertama, paling lihai, dan paling sukses di sepanjang zaman. Sebab, bukankah kita sendiri mengakui, Tuhan itu raja atas segala-galanya: sorga, dunia, dan alam semesta ini? Nah, bukankah “raja” adalah konsep dan istilah dunia politik? Lagipula, tidak ada pemerintahan yang tidak berasal dari Tuhan. Semua kepala negara, kepala pemerintahan, dan pemegang kekuasaan politik tertinggi di seluruh dunia pada segala masa dipilih, ditunjuk, diangkat, dan ditetapkan oleh Tuhan sendiri. Begitu pula seluruh pejabat dan petinggi negara, politik, dan pemerintahan.  Bahkan, Tuhan juga yang menjatuhkan, menggulingkan, melengserkan, dan mengganti mereka. Tanpa terkecuali. Dan Tuhan melakukan semua itu secara proaktif atas inisiatif-Nya sendiri.  Buk

Mengapa Harus ERAMAS?

Assalamu'alaikum Para Pembaca seiman.. Salam Sejahtera juga bagi kita semua warga SUMUT, Shalom.. Om santi,santio,santi,om.. Nammo Buddhaya... Wie De Dong Tian... Kita Indonesia, Kita Sumatera Utara, Kita tidak pernah Berbeda. Salam Hangat kepada reader's... Dari Penulis seorang mahasiswa produk asli Indonesia dan Sumatera Utara. Tepat ditanggal 27 Juni 2018, kurang dari 5 hari, 120 Jam, 7200 menit dan 25.920.000 detik lagi Pemilihan Kepada Daerah Serentak dilaksanakan di 171 daerah di Indonesia yang meliputi, 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten (sesuai data yang dihimpun melalui kpu.go.id). Sumatera Utara merupakan salah satu daerah provinsi yang akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah untuk menentukan siapa yang diamanahkan jabatan gubernur dan wakill gubernur 5 tahun mendatang. Tidak Usah serius banget. Tulisan ini mudah-mudahan tidak ada sindiran  tidak ada black campaign, tidak ada unsur sara dan hal-hal buruk yang lainnya. Tulisan ini hanya bahagian

Bumi Tuhan yang bernama INDONESIA

Ket. Gambar : Peta Indonesia Penulis : Muhammad Najib (Mahasiswa UIN SU) Penulis (tengah) Baju Putih : Muhammad Najib Penghayatan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia masih rendah jika kita mau mengamati disekeliling kita terutama saudara-saudara kita yang masih terbatas pola pikirnya hal ini yang menjadikan minimnya jiwa nasionalismenya. Jangankan tentang birokrasi, fundamental atau yang lebih pentingnya yakni empat konsensus bernegara belum tentu saudara kita memahaminya, lantas bagaimana dengan nasib bangsa tercinta ini yang diperjuangkan dan dijunjung tinggi martabatnya oleh pendahulu kita yaitu para founding father's bangsa ini. Fenomena yang terjadi saat ini, banyak orang yang mengklaim dirinya sebagai nasionalis tetapi hanya membela golongan tertentu sebut saja Islam radikal yang ingin meng-Islamkan negara indonesia, apakah ini tidak menyimpang dari ideologi bangsa yaitu pancasila, jika kita menatap dengan jeli benar-benar terlihat begitu minimnya tent

THE UGLY TRUTH

Ket. Gambar : Artinya  Kenyataan terburuk Masih ingat plesetan ini? “rule #1 the boss is always right, rule #2 If the boss is wrong, see rule #1”?  Kita semua menyikapinya sambil tersenyum paham, karena mungkin juga mengkaitkan dengan pengalaman kita sendiri dalam berinteraksi dengan mereka yang berada dalam posisi berkuasa. Melihat hal ini, kita bisa mengingat dongeng HC Andersen mengenai Raja Telanjang. Konon, raja ini gila penampilan, selalu merasa bahwa pakaiannyalah yang terbaik. Sampai ia menyelenggarakan sayembara untuk mendapatkan baju raja yang terbaik. Datanglah sekelompok penipu yang mengaku akan membuat baju yang tiada duanya di dunia ini. Raja tertarik dan memberi ruang khusus yang diperlukan para penipu yang mengaku tukang jahit ini. Dari waktu ke waktu Raja menginspeksi dan melihat kegiatan para ahli jahit itu, tetapi tak kunjung melihat bajunya, padahal emas dan perak telah diberikan kepada mereka yang katanya akan dibuat sebagai bahan pembuat baju. Ketika ia be

PEMIMPIN ITU TERBENTUK, BUKAN TERLAHIR?

Ket. Gambar : Gambar Ilustrasi Seorang Pemimpin  Penulis : Muhammad Najib (Mahasiswa) Pemimpin adalah salah satu warisan dari Tuhan atau sekaligus Wakil Tuhan dimuka Bumi, tidak banyak dari kita yang paham dan sadar bahwa pemimpin adalah seseorang yang menaungi banyak orang, atau dengan kata lainnya ia merupakan representatif dari orang-orang yang dipimpinnya dan tak jarang orang-orang yang dipimpinnya itu menjadikan dirinya sebagai uswah (contoh atau teladan). Berbicara pemimpin berarti kita sedang membahas 3 unsur penting, Pertama , invidu yang berarti membicarakan orang, sampai turunan-turunan lainnya. Kedua , waktu atau pengalaman hidupnya  yang menjadikan ia sebagai pemimpin. Ketiga , adalah Pengetahuan (knowledge) yang membuat ia terampil dan berwatak sebagai pemimpin. Namun sebelum jauh membahas Pemimpin, saya ingin mengajak pembaca budimana bertukar fikiran benarkah Pemimpin itu terbentuk dan Bukan terlahir? Menurut sudut pandang saya secara pribadi mengenai pemim

CATATAN UNTUK PEMUDA

                       Ket . Gambar : Pemuda adalah harapan bangsa dan negara PENULIS   MUHAMMAD NAJIB  (KETUA UMUM HMI KOMISARIAT FSH UIN-SU MEDAN) “Aku (Tuhan) tidaklah menciptakan jin dan manusia hanyalah untuk berbakti kepada-Ku.” Q. S Adz- Dzariyat (51): 56 "Hadapkan dengan seluruh dirimu itu kepada agama (Islam) sebagaimana engkau adalah hanief (secara kodrat melihat kebenaran, itulah fitrah Tuhan yang telah memfitrahkan manusia padanya)." Q. S Ar- Rum (30): 30 "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan, Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." Q.S Albaqarah (2):208 Ketiga ayat-ayat Kitab Suci terakhir ini seolah memberikan tamparan keras bagi siapapun yang mengimaninya, tak terkecuali kepada penulis sekalipun. Ketiga ayat diatas berbicara tentang kemahaesaan Allah sebagai Tuhan yg Tunggal, berbicara juga tentang kemurnian aqidah dan tentang hakikat manusia itu