Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label HMI

'Sembelit' ditubuh HMI Cabang Medan

Konstipasi Akut HMI Cabang Medan? Saya meyakini pembaca (kader HMI Cabang Medan khususnya) akan tersedak & terheran-heran apa yang mau akan saya ulas ditulisan artikel ini. Namun sebelum jauh mengulik dan membidik sasaran 'penyakit' sesuai judul diatas, maka harus dipahami dahulu secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya arah & tujuan penulis itu seperti apa dan kemana. Penulis disini juga mengatakan, bahwa pasti mempertanggung jawabkan segala bentuk kekhilafan atau bahkan terdapat kesalahan fatal dalam mengoperasikan perangkat berfikir penulis dalam menelusuri 'penyakit' HMI Cabang Medan ditengah Oase Pemikiran Kader-kadernya, bagus memang tapi jangan sampai oase pemikiran kader-kader HMI ini berujung 'penyakit' yang tak kunjung sembuh, apalagi sampai kearah KEFANATIKAN. Saya sering sebut-sebut dan tegaskan bahwa KEFANATIKAN MAMPU MENIMBULKAN DISENTEGRASI DAN DISKRIMINASI. Penyakit kita kan gitu sih, Pro sma Si A, ogah dekat si

PENYAKIT & GURITA HMI

Himpunan mahasiswa Islam atau yang masyhur dengan nickname HMI merupakan icon dari seantero organisasi mahasiswa eksternal yang ada dan berkembang di Indonesia.  Sebagai nenek moyang atau sesepuh organisasi mahasiswa, tentu HMI telah mengalami regenerasi berulang kali dan sampai generasi hari ini, HMI tetap BAHAGIA.  Lain halnya dengan para kader yang hanya bersyukur dan ikhlas namun kadang lalai berdoa dan lupa akan ikrarnya . HMI sebagai organisasi kader tentunya bergantung pada PERKADERAN, dan untuk melaksanakannya tentu harus berpedoman pada KONSTITUSI.  Namun apa yang terjadi? Ternyata ada yang penting untuk dievaluasi dalam estafet kepemimpinan di HMI.  Menjadi pemimpin di HMI di tingkat komisariat memiliki nilai jual position yang cukup WOW , begitu pula di tataran korkom (koordinator komisariat), di cabang dan di badko (badan koordinator-taraf propinsi), apalagi di tingkat pusat (Pengurus Besar/PB). Gelar ketua umum (ketua umum) diperoleh melalui pemilihan yang

KETELADANAN LAFRAN PANE SEBAGAI GURU BANGSA

Penulis : Muhammad Najib (Anggota Biasa HMI Cabang Medan) Lafran Pane pantang menyerah dalam mewujudkan gagasan-gagasan baik untuk kepentingan bersama. Sepanjang tahun 1946, dia terdorong dan mempunyai ide untuk membentuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Hal ini tidak mudah karena masih ada beberapa unsur dari Persyarikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) yang belum bersedia memahaminya. Setelah melalui berbagai upaya yang tidak mudah, pada awal 1947 momentum bagi Lafran Pane tiba. Buku Lafran Pane: Jejak dan Pemikirannya (2010) karya Hariqo Wibawa Satria menjelaskan detik-detik kelahiran HMI. Saat itu, kuliah tafsir yang diampu Hussein Yahya akan berlangsung. Lafran Pane meperhatikan bahwa beberapa rekannya yang masih berseberangan pandangan kebetulan tidak hadir. Karena itu, dia meminta izin kepada sang dosen agar diberikan waktu setelah kuliah untuk berbicara di depan kelas. Hussein Yahya mengizinkannya tanpa tahu apa pokok

Mengapa HMI didirikan?

Penulis : Muhammad Najib (Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sumatera Utara Medan) Lahirnya HMI dimulai dari kisah heroik seorang mahasiswa yang bernama Lafran Pane. Kegelisahan yang beliau alami terhadap perkembangan dan keadaan bangsa dan agama saat itu, khususnya dikalangan pergerakan mahasiswa serta melihat potensi mahasiswa Islam yang perlu untuk diorganisasikan dengan baik, mahasiswa STI ini mengambil inisiatif untuk mendirikan organisasi mahasiswa Islam. Pada waktu kuliah Tafsir oleh dosen Husein Yahya, Lafran Pane meminta izin untuk menggunakan tempat dan waktu kuliah tersebut untuk dipakai rapat penting pembentukan organisasi mahasiswa. Husein Yahya mengijinkan, bahkan turut serta mengikuti jalannya rapat. Karenanya, setelah mahasiswa STI duduk dan siap menerima kuliah, Lafran Pane tampil didepan ruang kuliah dan dengan lantang menjelaskan bahwa kesempatan tersebut akan dipakai untuk rapat mendirikan organisasi mahasiswa Islam. Dengan penuh

IDEOPOL STRATAK SEBAGAI PISAU ANALISIS INTELEKTUAL MUDA UNTUK MEWUJUDKAN PEMIMPIN TRANSFORMATIF

Ket. Gambar : Penulis ( Muhammad Najib ) Penulis adalah Muhammad Najib ( Anak Terakhir dari 5 Bersaudara ) Diawali dari pengetahuan manusia terhadap realitas, merupakan bukti bahwa kecenderungan dalam mencari serta menemukan kebenaran sebagai media dalam mencapai tujuan adalah fitrah manusia. Termasuk wilayah pengetahuan yang akan bersama-sama dikaji dalam Intermediate Training ini, yaitu ideologi, politik serta strategi dan taktik (Ideopolitor-Stratak). Berbicara soal ideopolitor-stratak tidak lepas dari wilayah kajian politik, namun perlu difahami bahwa politik yang dimaksud adalah sebatas pengetahuan atau ilmu politik, bukan politik praktis. Karena HMI adalah organisasi mahasiswa yang bersifat perkaderan dan perjuangan (AD HMI Bab IV Pasal 7,8,9) bukan partai politik ataupun organisasi yang berafiliasi atau bahkan menjadi underbow partai politik yang memiliki kepentingan mutlak demi kekuasaan. Politik adalah Sebagai media dalam mencapai tujuan, politik bukan lagi merupakan

KEBIJAKAN UMUM KETUA UMUM HMI KOMISARIAT FSH UIN SU

                CURRICULUM VITAE Nama Lengkap                : Muhammad Najib Tempat, Tanggal Lahir   : Bakaran Batu, 18 Mei 1997 Jenis Kelamin                   : Laki-Laki Kewarganegaraan           : Indonesia Agama                                : Islam Status                                  : Belum Menikah Alamat                                : Jl. Utomo No.90 Bakaran Batu Kec. Batangkuis Deli Serdang 20372 No. Telpon                          : 0852 0725 5160 Email                                   : mnajib544@gmail.com PENDIDIKAN FORMAL 1. SD Negeri 105323 Bakaran Batu    : Tahun 2003 - 2009 2. Mts. Alwashliyah Tembung            : Tahun 2009 - 2012 3. MAN 2 Model Medan                        : Tahun 2012-2015 4. S1 Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumut Medan        : 2015 - Sekarang PENDIDIKAN / TRAINING DI HMI 1. Masa Perkenalan Calon Anggota ( Maperca ) : Oktober 2015 (Fakultas Syari'ah UIN SU) 2. Latihan Kader I ( Basic Traini

Apa Kabar HMI?

Ket. Gambar : Lambang HMI Ket. Gambar : Muhammad Najib (Penulis) Penulis Muhammad Najib Ketua Umum HMI Komisariat FSH UIN SU Himpunan Mahasiswa Islam merupakan Organisasi Kemahasiswaan yang senantiasa setia untuk ummat dan bangsa dalam garis perjuangan dan keintelektualannya yang membawa 3 grand issue yakni ke-Mahasiswaan, ke-Islaman, dan ke-Indonesiaan, kehadapan peradaban Indonesia sampai saat ini. Kesetiaan yang dimiliki HMI dari sejak awal berdirinya sampai dengan saat ini sangat jauh berbanding lurus dari kesetiaan yang dicita-citakan dan diperjuangkan Para pendiri dan Tokoh-tokoh HMI terdahulu. Lantas siapa yang salah? Tentu Kadernya. Kader HMI saat ini telah berubah menjadi Trouble Maker hanya sedikit Kader yang mampu menjadi Problem Solver, bahagian dari manakah anda? Tepuk dada tanya selera. Kesetiaan HMI dan Kadernya tersebut haruslah sama antara das sollen (apa yang diharapkan) dan das sein (apa yang terjadi), HMI dan kadernya harus mampu menunjukkan kes

DEDIKASI HMI UNTUK NEGERI

Penulis  Muhammad Najib Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sumatera Utara-Medan Perjalanan panjang Himpunan Mahasiswa Islam telah memberikan negara Indonesia suatu poros gerakan mahasiswa yang konsisten nan dinamis, bahwa sebagai kaum elitis kader-kader HMI  masih mampu memegang penuh peranannya sebagai kader umat yang terwejahentahkan dalam semangat ke Indonesiaan & Ke Islaman didalam qalbu maupun gerak langkah kader-kadernya. HMI masih tetap eksis seiring perkembangan zaman dan dayungan waktu dibuktikan dengan kader-kadernya yang dapat bertahan dengan segala proses panjang dinamika organisasi mahasiswa Islam tertua di Indonesia ini. Didirikan 71 tahun yang lalu pasca 2 tahun kemerdekaan Indonesia, lebih tepatnya 5 Februari 1947 di Yogyakarta, Lafran Pane dan sekumpulan tokoh cendikia lainnya berhasil memberikan kado yang istimewa untuk negerinya dan para penerus bangsa ini yakni HMI sebagai wadah perjuangan umat dan bangsa untuk melawan segala be