Langsung ke konten utama

IDEOPOL STRATAK SEBAGAI PISAU ANALISIS INTELEKTUAL MUDA UNTUK MEWUJUDKAN PEMIMPIN TRANSFORMATIF

Ket. Gambar : Penulis ( Muhammad Najib )

Penulis adalah Muhammad Najib ( Anak Terakhir dari 5 Bersaudara )

Diawali dari pengetahuan manusia terhadap realitas, merupakan bukti bahwa kecenderungan dalam mencari serta menemukan kebenaran sebagai media dalam mencapai tujuan adalah fitrah manusia. Termasuk wilayah pengetahuan yang akan bersama-sama dikaji dalam Intermediate Training ini, yaitu ideologi, politik serta strategi dan taktik (Ideopolitor-Stratak).
Berbicara soal ideopolitor-stratak tidak lepas dari wilayah kajian politik, namun perlu difahami bahwa politik yang dimaksud adalah sebatas pengetahuan atau ilmu politik, bukan politik praktis.
Karena HMI adalah organisasi mahasiswa yang bersifat perkaderan dan perjuangan (AD HMI Bab IV Pasal 7,8,9) bukan partai politik ataupun organisasi yang berafiliasi atau bahkan menjadi underbow partai politik yang memiliki kepentingan mutlak demi kekuasaan. Politik adalah Sebagai media dalam mencapai tujuan, politik bukan lagi merupakan istilah yang asing atau bahkan tabu bagi kalangan mahasiswa.
Namun hal penting yang harus difahami terkait dalam perjuangan politik adalah landasan gerak (epistemology, pandangan dunia dan ideologi), manusianya (kader), serta strategi dan taktik.
Kajian ideopolitor stratak akan nampak dalam kehidupan diantaranya adalah bagaimana kekuatan ideologi yang dimiliki dapat diaplikasikan dan diwujudkan secara nyata dengan menggunakan politik melalui strategi dan taktik yang elegan dan rapi, sehingga tujuan daripada yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
Berangkat dari ideologi yang kuat yang telah mendarah-daging dan dilandasi dengan ketauhidan yang kokoh pula serta memiliki pisau analisis yang tajam untuk mengamalkan dalam karya nyata maka kiranya perlu memiliki alat dan pakem yang tepat, yakni dengan menggunakan politik dan strategi yang tepat pula, agar apa yang direncanakan dalam tercapai sesuai harapan.
Namun tidak selesai pada tataran ideologi, politik, dan strategi yang matang saja, tapi sebagai eksekutornya tetap dibutuhkan seseorang dengan mental pelopor, visioner dan memiliki kesadaran tanggung jawab individu dan sosial, yaitu seorang yang memiliki jiwa “kepemimpinan transformatif”, dalam hal ini adalah “pemimpin muda” dan tentunya embrio pemimpin muda yang ideal berasal dari HMI.
Menyoal tentang pemimpin transformatif, ia adalah pemimpin yang menggunakan karisma mereka untuk melakukan transformasi dan merevitalisasi organisasinya.
Dan ia lebih mementingkan revitalisasi para pengikut dan organisasinya secara menyeluruh ketimbang memberikan instruksi-instruksi yang bersifat top-down.
Pemimpin yang transformatif lebih memposisikan diri mereka sebagai mentor yang bersedia menampung aspirasi para bawahannya.
Dalam perspektif kepemimpinan transformatif, sekat yang membatasi antara peran kaum muda dan golongan tua sejatinya justru menjadi jembatan dalam melakukan proses transformasi kepemimpinan.
Persoalan sesungguhnya bukan terletak pada kutub perbedaan cara pandang antara kaum muda versus kaum tua,antara prokemapanan versus properubahan.
Persoalan sesungguhnya justru terletak pada bagaimana membangun mekanisme dan sistem transformasi kepemimpinan.
Hal itu hanya bisa berjalan jika ada visi dan konsistensi yang kuat dalam jiwa seorang pemimpin.
Dan, itu bukan monopoli kaum tua atau kaum muda saja. Tidak hanya itu, pemimpin transformatif mampu membaca peluang dan situasi yang ada, dan kemudian membuat langkah-langkah yang strategis guna mewujudkan cita-citanya.
Sejarah tidaklah berhenti pada satu noktah generasi.
Sejarah akan terus menghadirkan tokoh dan pemimpinnya. Sejarah pula yang akan membuktikan apakah seorang pemimpin akan tercatat dengan tinta emas atau tinta hitam penuh bercak.
Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang berhasil melahirkan pemimpin yang melebihi kemampuannya.

STRATAK hanya boleh dipelajari oleh kader HMI yang militan dan bermental pelopor, kader yang telah memiliki kesadaran ideologi dan organisasi serta sanggup berfikir politis realistis.
Seorang yang penakut, menghindari resiko dan lebih mengedepankan kepentingan pribadi dari pada kepentingan perjuangan “HARAM” mempelajari STRATAK.
STRATAK adalah modal untuk bergerak dengan “elegan” dan penuh perhitungan yang matang, tidak sembrono, anarkis dan nyelonong “offside” serta tidak bertindak radikal ekstrem yang ngawur dan nekad.

Perjalanan Panjang Himpunan Mahasiswa Islam harus senantiasa kita jaga dengan jiwa dan sikap yang selalu memelihara independensi seorang kader dan selayaknya kader memang sudah menjadi tugas kita bersama mari meng HMI kan HMI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JUMUD DALAM PANDANGAN SYEKH MUHAMMAD ABDUH

Ket. Gambar : Syekh Muhammad Abduh Penulis : MUHAMMAD NAJIB INSTRUKTUR HMI CABANG MEDAN Mungkin dari sekian banyak pandangan, analisa dan perspektif dari para pakar terkemuka mengenai kata jumud dapat sangat banyak kita temui. Namun, penulis di sini ingin sekali mengupas kata jumud dari pakar Fiqih tersohor yang namanya ialah “Muhammad Abduh”. Nama yang kerap kali penulis jumpai dalam karya Prof. Dr. Qurais Shihab terrnyata menyimpan sejuta ilmu. Khususnya dalam pengertian jumud. Sebelumnya, penulis ingin uraikan arti jumud dalam kamus bahasa Arab. Kata jumud ini bentuk masdar dari kata Jamada-Yaj’mudu -Jamdan/Jumudan, yang memiliki arti “beku”. Dalam pengertian ini, kata jumud selalu aja beridentik dengan sesuatu yang mulanya cair lalu membeku. Semisal “Es”. Dalam Kamus Al-Azhar, hal 72 dikatakan bahwa pembekuan air menjadi Es dinamai “Jamadun/Jamdun”. Sehingga, bisa dikatakan bahwa yang dimaksud dengan kata jumud adalah keadaan yang awalnya mengalir layaknya air menjad...

MENIKMATI NDP HMI

Ket. Gambar : Menikmati Kopi NDP Penulis : Muhammad Najib (Instruktur HMI Cabang Medan) Sejarah NDP menurut Prof. Dr. H. Agussalim Sitompul : [Muqaddimah : Perkembangan sosio historis menunjukkan, selain Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HMI sejak tahun 1947 hingga tahun 2010, HMI telah memiliki 10 naskah atau dokumen sebagai ideologi atau doktrin perjuangan HMI (Baca Sejarah Perjuangan HMI jika ingin mengetahui uraiannya). Sepuluh doktrin perjuangan HMI tersebut lazim disebut sebagai ideologi HMI. Seperti ditulis A. Dahlan Ranuwihardjo, ideologi adalah "seperangkat ajaran-ajaran tertentu atau gagasan-gagasan berdasarkan suatu pandangan hidup untuk mengatur kehidupan negara/masyarakat didalam segi-seginya serta yang disusun didalam sebuah sistem berikut aturan-aturan operasionalnya."] Berarti dengan keterangan diatas, Islam bukanlah ideologi, seperti halnya ideologi Pancasila, sosialis, komunis, kapitalis, dan lain-lain. Islam adalah wahyu dari Allah swt. Seda...

PEMIMPIN ITU TERBENTUK, BUKAN TERLAHIR?

Ket. Gambar : Gambar Ilustrasi Seorang Pemimpin  Penulis : Muhammad Najib (Mahasiswa) Pemimpin adalah salah satu warisan dari Tuhan atau sekaligus Wakil Tuhan dimuka Bumi, tidak banyak dari kita yang paham dan sadar bahwa pemimpin adalah seseorang yang menaungi banyak orang, atau dengan kata lainnya ia merupakan representatif dari orang-orang yang dipimpinnya dan tak jarang orang-orang yang dipimpinnya itu menjadikan dirinya sebagai uswah (contoh atau teladan). Berbicara pemimpin berarti kita sedang membahas 3 unsur penting, Pertama , invidu yang berarti membicarakan orang, sampai turunan-turunan lainnya. Kedua , waktu atau pengalaman hidupnya  yang menjadikan ia sebagai pemimpin. Ketiga , adalah Pengetahuan (knowledge) yang membuat ia terampil dan berwatak sebagai pemimpin. Namun sebelum jauh membahas Pemimpin, saya ingin mengajak pembaca budimana bertukar fikiran benarkah Pemimpin itu terbentuk dan Bukan terlahir? Menurut sudut pandang saya secara pribadi menge...