Langsung ke konten utama

DAGINGNYA PARA ULAMA ITU BERACUN


Teman ?
Siapakah teman itu? Ialah yang setia menemani disaat suka & duka.
Jelas bukan yang ada hanya bila butuh sesuatu saja.
Apalagi yang menusuk dari belakang, menggunting dalam lipatan, menyerang & melempar fitnah di tengah perjuangan.
Layaknya ketika kita berada ditengah perjuangan berhijrah menjadi lebih baik.
Kala level kita akan naik itu, tak sedikit dari teman kita malah jadi menjauhi dan mencaci "sok alim..sok suci..sok sholeh..riya..gila pujian..dll"
Karena begitulah siklusnya, Allah sengaja melakukan seleksi itu. Kenapa? Karena di mata Allah, antum sudah beda level, mereka sudah gak level dengan antum.
Proses penjauhan teman lama itu ibarat musim gugur yang merontokkan daun-daun lama yang tak layak lagi dipertahankan.
Agar kelak di musim semi akan diganti oleh tunas-tunas daun yang hijau, setia nan kokoh. Seperti itulah siklus pertemanan.
Pilpres 2019 bagi UAS ialah fenomena yang memperlihatkan mana teman sejati, mana lawan yang berbaju kawan selama ini.
Mari simak pesan/nasehat Quran berikut ini:
"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar" (Qs.9:119).

BERACUN?

Indonesia, sebuah negara, pemeluk islam terbesar di dunia, tapi dinegara ini pula para ulama (garis lurus) diserang penuh fitnah. Dipersekusi, kajiannya dibubarkan, bahkan dibunuh.. Dasar Zholim & gila.
.
Tidakkah kalian sedih, melihat para pewaris nabi di dzolimi?
Tidakkah kalian marah, mendengar alim ulama diserang berbagai fitnah?
.
“Bahwasanya daging para ulama itu beracun.” (Tabyin Kadzbil Muftari: 29). Kebiasaan yang sering terjadi dan sudah maklum bahwa orang-orang yang merendahkan (menghinakan) ulama maka Allah akan bongkar boroknya.
Dan sesungguhnya siapa yang gemar menfitnah ulama dengan lisannya maka Allah menghukumnya sebelum kematiannya dengan kematian hati. Kau tunggu masa-masa itu datang Wahai Tukang Fitnah Ulama!

Ulama sejatinya ialah pewaris para Nabi, dagingnya beracun, doanya makbul, ilmunya melimpah ruah, ibadahnya ajeg, serta keberkahan menyelimutinya.

Maka setidaknya ada 2 poin hadist mendasar dalam bersikap kepada ulama, tentu ulama su & munafik beda urusan & kita tidak membahas.
1. "Sesungguhnya termasuk pengagungan kepada Allah adalah dengan menghormati seorang muslim yang lebih tua, dan para penghafal Al-Quran yang tidak berlebih-lebihan dan tidak meremehkan, serta menghormati pemimpin yang adil.” (HR Abu Dawud)
.
2. "Bukan termasuk golongan kami, orang yang tidak menyayangi orang yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak-haknya para ulama.” (HR Al-Hakim)
.
Dah itu aja..saya memposting, antum-atum sekalian yang menyimpulkan bagaimana sikap antum di 17 april mendatang, jangan golput, mari bergabung bersama ijtima' ulama.!

#SaveUAS #LAWANFITNAHULAMA #ULAMAPEWARISNABI

Muhammad Najib

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KESETIAAN

Penulis : Muhammad Najib (Mahasiswa UIN SU - Medan) Lingkungan salah satu kunci dasar kita membentuk karakter, tanpa kita sadari karakter kesetiaan hadir karena sebuah lingkungan. Pahit, manisnya hidup penetralisirnya adalah hati, untuk menguatkan hati kuncinya adalah kesetiaan, setia pada kebenaran dan nilai-nilai yang benar bukan dianggap benar sekali lagi bukan dianggap benar.  Kesetiaan mampu kita upayakan kalau dihati memang mempunyai niatan tulus untuk saling merawat, menjaga, serta memperhatikan kewajiban dan hak kita sebagai hamba dan makhluk sosial. Merawat lingkungan tugas kita sebagai makhluk Tuhan yang sempurna bahkan menjaganya.  Memperhatikan lingkungan merupakan bagian dari observasi untuk membangkitkan semangat kepedulian agar melahirkan KESETIAAN. Dalam catatan sejarah, sederhanya Islam takkan besar kalau Nabi Muhammad SAW tak memiliki orang-orang yang setia seperti Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali dan sahabat-sahabat lainnya. Serta sama halnya seperti Indonesia

MENIKMATI NDP HMI

Ket. Gambar : Menikmati Kopi NDP Penulis : Muhammad Najib (Instruktur HMI Cabang Medan) Sejarah NDP menurut Prof. Dr. H. Agussalim Sitompul : [Muqaddimah : Perkembangan sosio historis menunjukkan, selain Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HMI sejak tahun 1947 hingga tahun 2010, HMI telah memiliki 10 naskah atau dokumen sebagai ideologi atau doktrin perjuangan HMI (Baca Sejarah Perjuangan HMI jika ingin mengetahui uraiannya). Sepuluh doktrin perjuangan HMI tersebut lazim disebut sebagai ideologi HMI. Seperti ditulis A. Dahlan Ranuwihardjo, ideologi adalah "seperangkat ajaran-ajaran tertentu atau gagasan-gagasan berdasarkan suatu pandangan hidup untuk mengatur kehidupan negara/masyarakat didalam segi-seginya serta yang disusun didalam sebuah sistem berikut aturan-aturan operasionalnya."] Berarti dengan keterangan diatas, Islam bukanlah ideologi, seperti halnya ideologi Pancasila, sosialis, komunis, kapitalis, dan lain-lain. Islam adalah wahyu dari Allah swt. Seda