Konstipasi Akut HMI Cabang Medan? Saya meyakini pembaca (kader HMI Cabang Medan khususnya) akan tersedak & terheran-heran apa yang mau akan saya ulas ditulisan artikel ini. Namun sebelum jauh mengulik dan membidik sasaran 'penyakit' sesuai judul diatas, maka harus dipahami dahulu secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya arah & tujuan penulis itu seperti apa dan kemana. Penulis disini juga mengatakan, bahwa pasti mempertanggung jawabkan segala bentuk kekhilafan atau bahkan terdapat kesalahan fatal dalam mengoperasikan perangkat berfikir penulis dalam menelusuri 'penyakit' HMI Cabang Medan ditengah Oase Pemikiran Kader-kadernya, bagus memang tapi jangan sampai oase pemikiran kader-kader HMI ini berujung 'penyakit' yang tak kunjung sembuh, apalagi sampai kearah KEFANATIKAN. Saya sering sebut-sebut dan tegaskan bahwa KEFANATIKAN MAMPU MENIMBULKAN DISENTEGRASI DAN DISKRIMINASI. Penyakit kita kan gitu sih, Pro sma Si A, ogah dekat si ...
Teman ? Siapakah teman itu? Ialah yang setia menemani disaat suka & duka. Jelas bukan yang ada hanya bila butuh sesuatu saja. Apalagi yang menusuk dari belakang, menggunting dalam lipatan, menyerang & melempar fitnah di tengah perjuangan. Layaknya ketika kita berada ditengah perjuangan berhijrah menjadi lebih baik. Kala level kita akan naik itu, tak sedikit dari teman kita malah jadi menjauhi dan mencaci "sok alim..sok suci..sok sholeh..riya..gila pujian..dll" Karena begitulah siklusnya, Allah sengaja melakukan seleksi itu. Kenapa? Karena di mata Allah, antum sudah beda level, mereka sudah gak level dengan antum. Proses penjauhan teman lama itu ibarat musim gugur yang merontokkan daun-daun lama yang tak layak lagi dipertahankan. Agar kelak di musim semi akan diganti oleh tunas-tunas daun yang hijau, setia nan kokoh. Seperti itulah siklus pertemanan. Pilpres 2019 bagi UAS ialah fenomena yang memperlihatkan mana teman sejati, mana lawan yang berbaju kawan se...